Banyak pemain Mobile Legends merasa frustrasi saat mereka berusaha keras menaikkan peringkat, tapi tetap terjebak di rank Legend, rank yang termasuk seperti di Epic, namun dengan kualitas pemain yang lebih baik.

Sudah main berkali-kali dalam sehari, bahkan sampai jadi MVP, memiliki jumlah kill dan gold tertinggi, namun bintang tidak kunjung bertambah. Alih-alih naik ke Mythic, pemain malah stuck, bahkan kadang turun ke Legend 5. Apa sebenarnya yang salah?

Kita akan membahas 5 alasan utama kenapa pemain masih berada di rank Legend meskipun sudah merasa jago bermain. Lebih dari sekedar penjelasan, artikel ini juga memberikan solusi konkret agar pemain bisa segera naik peringkat secara konsisten.

1. Terlalu Fokus pada Mekanik, Lupa Makro

Pemain mungkin sudah ahli memainkan hero-hero META seperti Hayabusa, Fanny, atau Ling*,* berhasil melakukan outplay, mencetak berbagai killed yang mengagumkan, dan bahkan menyelamatkan tim.

Namun, satu hal yang sering dilupakan adalah bahwa Mobile Legends bukanlah game individu, melainkan game tim. Fokus semata pada kemampuan mekanik tanpa memahami makro akan menjadi penghambat besar.

Makro berarti memahami cara rotasi, membaca peta, mengatur pergerakan tim, dan mengambil objektif. Banyak pemain Legend terlalu sibuk mengejar kill, padahal musuh sedang merebut Lord atau menghancurkan turret. Hasilnya, meskipun pemain dapat kill terbanyak, base tim malah hancur.

Jika ingin naik, pemain harus mulai belajar makro. Lihat mini map setiap 5-10 detik, analisa posisi musuh, dan pahami kapan harus war, push, atau mundur.

2. Mindset Bermain untuk Tampil Hebat, Bukan Menang

Salah satu penyakit paling umum di rank Legend adalah keinginan untuk tampil keren, bukan untuk menang. Pemain seperti ini biasanya mengejar MVP, fokus pada KDA (kill/death/assist), dan ingin terlihat sebagai “penggendong” tim. Mereka rela mengorbankan objektif hanya demi satu kill tambahan.

Faktanya, KDA bukan indikator utama kemenangan. Bisa saja pemain dengan kill sedikit justru paling berkontribusi dalam kemenangan tim karena mereka fokus menjaga lane, membersihkan minion, atau mengatur posisi saat war.

Mulailah ubah pola pikir. Bermainlah untuk menang, bukan untuk show off. Tidak masalah pemain tidak jadi MVP, selama pemain berkontribusi untuk kemenangan tim. Kill adalah bonus, tapi objektif adalah kunci kemenangan. Yang paling penting dalam Mobile Legends adalah prinsip keren di pertempuran belum tentu membawa kemenangan.

3. Draft Pick Egois dan Tidak Fleksibel

Masalah ketiga yang membuat pemain stuck di Legend adalah draft pick yang amburadul. Saat bermain di rank ini, pemain tidak bisa egois. Misalnya, tim sudah punya marksman, tapi pemain tetap ngotot pakai marksman atau pemain hanya bisa satu hero dan selalu memaksakan pick itu tanpa peduli kebutuhan tim.

Kalau pemain cuma bisa satu role dan satu hero, maka peluang pemain untuk menyesuaikan diri dengan tim sangat kecil. Solusinya adalah pelajari minimal tiga hero di dua role berbeda. Jika pemain user gold lane, cobalah belajar juga tank atau roamer. Siapa tahu di pertandingan tertentu tim membutuhkan peran itu agar seimbang.

Selain itu, saat pemain last pick, jangan asal ambil hero favorit. Lihat komposisi tim dan musuh. Pilih hero yang bisa mengimbangi tim musuh dan memperkuat tim, bukan yang bikin pemain tampil mencolok sendiri.

4. Kurang Komunikasi dan Koordinasi

Banyak pemain Legend gagal naik karena tim mereka tidak punya komunikasi yang baik. Coba ingat, berapa kali pemain melakukan kesalahan-kesalahan kecil seperti membuka war sendirian karena tidak ada yang membantu atau menjadi marksman yang tiba-tiba maju sendiri ke depan lalu mati konyol.

Ini semua bisa terjadi karena komunikasi yang minim. Padahal, fitur quick chat sudah tersedia. Masalahnya, banyak yang tidak menggunakannya dengan bijak, bahkan spam tak pada tempatnya.

Gunakan quick chat secara strategis seperti memberikan sinyal untuk kontes Lord, serang turtle, atau mundur dari war. Jika memungkinkan, ketik pesan singkat dan sopan. Jangan malah menghina tim sendiri. Yang terbaik, tentu saja bermain bersama teman satu visi agar koordinasi jauh lebih mudah.

Ingat, menang dalam Mobile Legends bukan soal siapa yang paling jago secara individu, tapi siapa yang paling bisa bekerja sama sebagai tim.

5. Mental Lemah dan Tidak Disiplin

Kesalahan terakhir ini sangat krusial adalah memiliki mental yang tidak stabil dan kurang disiplin. Pemain mungkin pernah mengalaminya. Setelah kalah satu kali, langsung emosi, spam chat, menyalahkan tim, dan tetap lanjut bermain padahal sudah tidak fokus.

Mobile Legends bukan cuma soal mekanik, tapi juga soal mental. Kalau pemain merasa lelah, emosi, atau kondisi tidak stabil, lebih baik istirahat dulu. Jangan paksa diri main terus-menerus. Push rank saat pemain sedang tenang dan siap, bukan saat sinyal sedang lag atau kondisi tidak mendukung.

Disiplin dalam bermain akan membuat pemain lebih konsisten. Yang penting, jangan anggap Legend itu akhir dari segalanya. Itu hanya batu loncatan terakhir sebelum bisa masuk ke rank selanjutnya. Kalau mental pemain kuat, lambat laun Mythic pasti bisa diraih.

Penutup

Dari lima alasan di atas, mana yang paling sering pemain lakukan? Atau mungkin semuanya? Kalau iya, maka ini saatnya berubah. Fokuslah bukan hanya pada keterampilan individu, tapi juga makro, komunikasi, kerja tim, dan disiplin mental.

Saat pemain mulai memikirkan kemenangan tim di atas ego pribadi, pemain akan melihat perubahan signifikan pada performa dan kenaikan rank. Mobile Legends bukan gim untuk jadi pahlawan sendirian, tapi untuk menang bersama. Satu hal yang perlu diingat adalah prinsip kill itu bonus, menang adalah tujuan utama.

Jadi, masih mau stuck di Legend atau siap naik kelas?

Tunggu apa lagi? Top up Diamond & wdp termurah dan banyak promo hanya ada di website www.ardtopup.com ya! 😃👍