Bermain solo dalam mode Squad di Free Fire memang bukan perkara mudah. Tahun 2025 membawa banyak perubahan dari segi gameplay, karakter, hingga taktik yang digunakan oleh para pemain.

Dalam kondisi ini, menghadapi satu musuh saja sudah cukup menantang, apalagi jika harus berhadapan dengan satu squad sekaligus. Di sinilah ujian sesungguhnya dimulai bagi pemain yang ingin mengasah skill mereka melalui mode Solo vs Squad.

Banyak yang mengatakan bahwa jika ingin meningkatkan kemampuan bermain, maka bermain Solo vs Squad adalah salah satu cara terbaik. Namun pernyataan ini tidak sepenuhnya benar jika pemain belum memiliki bekal yang cukup baik dalam hal basic skill dan mental.

Bermain solo melawan satu tim bukan hanya menguji kemampuan menembak, tetapi juga mengasah bagaimana pemain mengambil keputusan dalam tekanan. Untuk itu yuk kita bahas 5 tips cara bermain Solo vs Squad biar tidak cepat "too soon".

1. Belajar Menggunakan Sumber Daya Yang Ada Di Fase Early Game yang Brutal

Pada fase early game, pemain sangat disarankan untuk disiplin dalam memilih waktu menyerang. Karena pada fase ini, perlengkapan seperti vest dan senjata masih acak. Jika terlalu barbar sejak awal, kemungkinan besar pemain akan tereliminasi lebih cepat karena belum siap dari segi perlindungan maupun daya serang.

Selain hal tersebut, tantangan lainnya terbesar di early game adalah keroyokan dari squad musuh ketika pemain belum memiliki perlengkapan yang memadai. Satu serangan dari arah yang tidak terduga saja bisa menjadi akhir permainan.

Oleh karena itu, pemain harus belajar menggunakan senjata yang ada didapatkan terlebih dahulu, terlebih jika pemain drop di hot zone yang beresiko membuat pemain cepat kembali ke lobi permainan.

2. Jangan Panik Melawan Squad

Masalah utama yang sering dihadapi adalah sulitnya bertahan saat musuh bergerombolan. Ketika satu squad menyerang secara bersamaan, pemain akan kesulitan karena harus membagi perhatian ke berbagai arah.

Tentu manusiawi jika pemain menjadi panik ketika mengetahui kalau dia sedang diserbu oleh 1 squad. Tapi kepanikan bisa membuat segala keputusan pemain menjadi terganggu dan sulit untuk melawan balik.

Di sinilah pentingnya pemahaman akan konsep tarik ulur. Teknik ini membantu pemain untuk tetap memberikan damage ke musuh sambil meminimalkan serangan yang diterima. Dengan memanfaatkan momen reload atau reset tembakan untuk mundur sementara, pemain bisa menjaga posisi dan menghindari damage fatal.

Selain teknik tarik ulur, refleks yang baik juga sangat menentukan. Pemain harus mampu mendeteksi langkah musuh menggunakan headset agar bisa memprediksi pergerakan mereka.

3. Penguasaan Posisi dan Sudut Pandang

Mengetahui arah tembakan musuh menjadi bekal penting agar bisa menutup sudut tembak yang terbuka. Sering kali, sudut terbuka menjadi celah fatal yang dimanfaatkan oleh musuh untuk menyerang dari sisi lain.

Usahakan untuk mendekat ke musuh agar lebih mudah menjatuhkan mereka dan segera menyelesaikan pertempuran. Jika duel berlangsung di jarak jauh, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu musuh menjadi lebih lama, dan itu bisa memberikan waktu bagi rekan satu tim musuh untuk datang membantu.

Dalam pertarungan jarak dekat, kelincahan pemain menjadi kunci utama. Bergerak secara acak ke kiri dan kanan, serta melakukan gerakan gocekan membantu membuat aim musuh meleset.

Menentukan posisi juga tak kalah penting. Saat satu squad datang menyerbu, pemain harus bisa mengambil posisi yang menguntungkan, seperti berlindung di balik obstacle atau memanfaatkan glow wall secara efektif.

Pengambilan keputusan dalam situasi genting ini sangat bergantung pada pengalaman bermain, karena tiap momen membutuhkan respons berbeda, termasuk penggunaan skill karakter yang tepat.

4. Keputusan Mengakhiri Musuh

Waktu yang tepat untuk mengakhiri musuh juga menjadi penentu. Saat musuh knock, jangan buru-buru melakukan finishing jika masih terdengar langkah kaki di sekitar. Lebih baik reset posisi dulu dan pastikan area aman. Tapi jika area sudah dipastikan aman, maka segera lakukan finishing.

Keputusan ini menjadi sangat krusial karena jika pemain terlalu cepat kill musuh yang knock tanpa memeriksa keadaan sekitar, pemain bisa dibunuh dengan mudah oleh rekan tim musuh.

Tetapi jika pemain tidak segere kill musuh yang knock, pertempuran akan menjadi lebih lama, menghabiskan banyak resource, dan memperbesar kemungkinan tim musuh untuk menyerbu pemain.

5. Mental Baja, Bukan Sekadar Aim Tajam

Aspek yang tak kalah penting dalam permainan ini adalah mental. Pemain harus punya rasa percaya diri tinggi untuk bisa menghadapi satu tim sendiri. Jika rasa percaya diri justru menurun karena sering kalah, maka bermain Solo vs Squad justru bisa berdampak negatif terhadap perkembangan skill.

Tapi kalau rasa percaya diri pemain justru melemah karena sering kalah, sebaiknya pemain mempertimbangkan lagi apakah mode ini cocok untuk pemain atau memang harus bermain dengan teman mabar lainnya.

Kesimpulan

Bermain Solo vs Squad di Free Fire memang bisa menjadi cara luar biasa untuk meningkatkan kemampuan, tapi hanya jika dilakukan dengan persiapan mental dan strategi yang matang.

Pemain tidak bisa hanya mengandalkan aim atau keberuntungan. Harus ada kombinasi antara disiplin, refleks, pengambilan keputusan cepat, dan tentunya, kepercayaan diri tinggi.

Bagi yang mau top up Diamonds Free Fire murah kalian sekarang juga, langsung klik link www.ardtopup.com tempat top up teraman, banyak promo dan tercepat! 😎 tersedia juga Akun Game Termurah di Indonesia, yuk mampir untuk cuci mata sekarang juga >> Klik disini << terjamin aman dan bergaransi sahabat ،🚀